BAGI yang tidak menguasai Ilmu Filsafat memang sulit menjawab pertanyaan-pertanyaan “Adakah hubungan antara dosa dan bencana?”.”Betulkah Tuhan tidak ikut campur dalam soal bencana alam?” dan “Kenapa kita sudah berdoa namun bencana alam tetap terjadi juga?”. Terus terang ini memasuki wilayah filsafat tinggi. Bahkan saya sempat menyusun Logika Matrik” untuk menjawab pertanyaan seperti itu.
Untuk itu kita perlu memahami perbedaan Logika Manusia, Logika Alam dan Logika Tuhan.
1.Apakah Logika Manusia itu?
Logika manusia adalah logika yang secara umum hanya berdasarkan cara berpikir deduktif atau induktif.Kemudian ditarik kesimpulan.Ada dua macam logika manusia, yaitu logika spekulatif dan logika afirmatif.
Logika spekulatif yaitu adanya anggapan-anggapan yang dianggapnya benar, padahal itu keliru.
Misalnya: Mbah Maridjan sholat dan berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan agar terhindar dari ancaman bahaya meletusnya Gunung Merapi. Tentu, doanya tidak dikabulkan karena saaat itu yang berlaku adalah logika alam. Gunung Merapi akan meletus sesuai hukum alam yang sudah diprogramkan oleh Tuhan.
2.Apakah Logika Alam itu?
Ketika Tuhan menciptakan dengan cara “Kun fayakun”, maka terjadilah semuanya sesuai dengan hukum masing-masing. Dan untuk alam berlaku logika alam atau hukum alam. Artinya, semua bencana alam yang terjadi di dunia akan terjadi dengan sendirinya sesuai dengan “listing program” yang diciptakan oleh Sang Maha Programmer, yaitu Tuhan. Tuhan memang tak ikut campur dalam hal bencana. Toh, manusia sudah diberi otak untuk berpikir dan agama untuk berkeyakinan. Barangsiapa yang menempati daerah rawan bencana, maka dia termasuk menantang bencana.
3.Apakah Logika Tuhan itu?
Logika ini sangat sulit untuk dipahami.Yaitu, logika rumit yang mengaitkan berbagai hukum yang berlaku.Ada hubungan antara bencana dosa atau antara dosa dan bencana. Ada bencana besar,sedang dan kecil.Ada bencana yang jarang terjadi, kadang-kadang terjadi dan sering terjadi.Ada bencana sebagai ujian/cobaan,peringatan/teguran dan hukuman/azab.Ada bencana yang terjadi di dunia dan ada bencana yang diberikan di akherat nanti.Ada macam-macam bencana:bencana ekonomi,bencana hukum,bencana sosial,bencana politik,bencana moral dan bencana-bencana lainnya.Ada macam-macam akibat bencana:luka, sakit dan meninggal.
Kesimpulan:
-Semua ciptaan Tuhan diberi kebebesan (freedom) dan takdir (determinism)
-Semua ciptaan terikat oleh logika manusia, logika alam dan logika Tuhan.
Solusi
1.Tuhan memberi manusia otak untuk berpikir.Seharusnya manusia tidak bertempat tinggal di daerah rawan bencana.
2.Seharusnya pemerintah mengubah pola pikirnya dari penanggulangan bencana menjadi pencegahan bencana. Antara lain, membangun rumah-rumah yang rawan bencana sedang (zona kuning) dengan bangunan anti gempa dan semacamnya. Merelokasi paksa bagi daerah rawan bencana berat (zona merah) ke daerah aman atau zona hijau.Aktifkan kegiatan-kegiatan simulasi pencegahan, penyelamatan dan penanggulangan bencana di zona merah dan zona kuning.
3.Dalam pemilu:pilihlah pemimpin dan wakil rakyat yang amanah,jujur dan cerdas.
Sumber : http://ffugm.wordpress.com/