KRITIK berasal dari kata “kritein” yang artinya “hakekat”,”esensi” atau “substansi”. Yaitu inti daripada sebuah persoalan. Sesungguhnya semua kritik pasti melihat sisi negatif. Tidak ada kritik melihat sisi positif. Tujuan semua kritik sama, supaya sesuatu yang negatif bisa menjadi positif. Masalahnya adalah, banyak orang tidak memahami hakekat daripada kritik itu sendiri.
Macam-macam kritik:
A.Dilihat dari tujuannya
1.Kritik konstruktif
Yaitu kritik yang bertujuan membangun.
Misalnya:
Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, sebaiknya diterapkan sistem genap-ganjil plat nomor polisi
2.Kritik destruktif
Yaitu kritik yang bertujuan tidak membangun
Misalnya:
Atas terjadinya penembakan terhadap TKI di Malaysia, maka menyarankan agar pemerintah menyatakan perang dengan Malaysia.
B.Dilihat dari nada kalimatnya
1.Kritik lunak
Yaitu kritik dengan kata-kata yang lunak.
Misalnya:
Kritik ditujukan ke orang yang cepat tanggap
2.Kritik keras
Yaitu kritik dengan kata-kata keras
Misalnya:
Kritik ditujukan ke orang yang bebal (tidak cepat tanggap)
C. Dilihat dari tujuannya
1.Tidak memberikan solusi
Yaitu kritik yang ditujukan kepada orang yang dianggap mampu mencari solusi
Misalnya:
Kritik terhadap Pimpinan KPK yang dianggap mampu menyelesaikan kasus-kasus korupso
2.Tidak memberikan alternatif solusi
Yaitu kritik terhadap orang yang dianggap tidak mampu mencari solusi
Misalnya:
Kritik terhadap pelajar/mahasiswa yang cara belajarnya salah
D.Dilihat dari misinya
1.Memberikan pencerahan
Yaitu kritik yang bertujuan memberikan pengertian bahwa yang dianggap benar sebetulnya salah
Misalnya:
Kritik terhadap anggapan salah bahwa motor tiga roda hanya untuk orang cacat. Padahal, orang tidak cacat juga boleh.
2.Memberikan informasi yang benar
Yaitu kritik yang bertujuan meluruskan persepsi yang salah terhadap logika yang salah
Misalnya:
Kritik terhadap anggapan bahwa orang pintar harus jadi menteri. Padahal, orang pintar tidak harus jadi menteri.
E.Dilihat siapa sasaran kritiknya
1.Pejabat/tokoh publik
Yaitu kritik terhadap pejabat/tokoh publik yang digaji memakai uang rakyat
Misalnya:
Kritik terhadap presiden,menteri,anggota DPR dan siapa saja yang digaji memakai uang rakyat
2.Bukan pejabat publik/bukan tokoh publik
Yaitu, kritik terhadap orang-orang terkenal yang tidak digaji memakai uang rakyat
Misalnya:
Kritik terhadap artis
F.Dilihat dari caranya mengritik
1.Kritik salah
Yaitu kritik yang tidak didukung oleh fakta/data/referensi/hasil analisa
Misalnya:
Kritik terhadap anggota DPR yang dijadikan terdakwa karena kasus korupsi
2.Kritik benar
Yaitu kritik yang didukung oleh fakta
Misalnya:
Kritik terhadap siapa saja yang tidak didukung fakta
Kesimpulan
1.Kritik yang benar haruslah berdasarkan fakta/data/referensi/hasil analisa
2.Kritik tidak harus disertai saran atau solusi
Semoga bermanfaat.
Sumber : http://ffugm.wordpress.com/