BERKOMENTAR di manapun memang harus hati-hati. Karena, bukan tidak mungkin orang yang kita hadapi adalah orang yang memiliki keahlian di bidangnya. Komentar yang diucapkan seseorang karena ilmunya sedikit atau karena kekurangfahaman, bisa menunjukkan bahwa orang tersebut bodoh.
Beberapa contoh
1.Lukisan abstrak ataupun surealisme
Suatu hari, Si A (seniman lukis) mengajak Si B yang merupakan temannya sewaktu di SMA. Si B adalah seorang manajer keuangan. Si A mengajak Si B untuk melihat pameran lukisan. Ketika sampai di lukisan abstrak, Si B-pun berkomentar “Kok, lukisan jelek begini dipamerkan?”. maka, Si A pun memahami kalau Si B itu bodoh dalam hal seni lukis.
2.Musik jazz
Suatu hari, Si A kedatangan temannya. namanya Si C. Ketika itu Si A baru saja menyelesaikan lukisan dan duduk santai sambil mendengarkan musik jazz. Mendengar musik itu, Si C-pun langsung berkomentar “Lagu nggak enak begitu kok kamu putar,sih? Apa nggak punya lagu dang-dut?”. Si A-pun tertawa dalam hati. Tahu kalau Si C pengetahuannya tentang msuk masih dangkal sekali.
3.Batik kontemporer
Suatu hari Si A pergi ke Yogya. Dia mencari baju degan motif batik kontemporer. Sulit sekali. Diapun bertanya ke Si D yang penjual batik “Ada batik kontomporer,Mas?”. Si D pun menunjukkan deretan baju batik yang ada di gantungan baju. Si A tentu tahu kalau itu batik tradisional. Bukan batik kontemporer. Dalam hati Si A-pun tahu kalau Si D masih bodoh dalam soal batik.
4.Ilmu filsafat
Si A dan Si E mendaftar di fakultas filsafat. Si A faham betul bahwa filsafat adalah ilmu untuk mempelajari tingkah laku pemikiran seseorang beserta konsekuensi-konsekuensinya. Namun Si E punya persepsi lain. katanya “Ilmu filsafat ternyata tidak bermutu ya. Cuma bicara idealisme, materialisme dan isme-isme. Buat apa? Filsafat tidak bisa menghasilkan uang”. Si A-pun tahu kalau banyak orang yang pemahamannya sempit seperti Si E itu. banyak orang tidak tahu, untuk sukses bisnispun orang harus menguasai filsafat bisnis.
5. Kanopi motor konsep minimalis
Ketika saya uji coba kanopi/atap motor hasil inovasi saya, maka Si F yang tidak faham aliran-aliran produkpun berkomentar “ Kok bentuknya begini? Kok sederhana sekali? Kok tidak menarik?”. Si A-pun tahu kalau Si F ini masih bodoh dalam ilmu produk. hanya melihat sisi bentuk. Padahal orang yang cerdas akan melihat sisi fungsi dan kelebihan daripada fungsi iitu. Tentu, produk minimalis didesain sederhana. sama dengan rumah tipe minimalis.
Kenapa bisa begitu?
Komentar-komentar yang bodoh hanya bisa muncul dari orang-orang yang pengetahuannya sedikit, tidak mau menambah ilmu, tetapi justru betrsikap snob (sok tahu, sok mengerti dan sok pintar). padahal, bagi Si A yang faham, tentu bisa membedakan mana komentar-komentar orang yang tahu dan cerdas dan mana komentar orang-orang yang tidak tahu atau orang bodoh.
Saran
Sebaiknya, kalau kita tidak faham, bertanyalah.
Sebab,komentar yang seolah-olah tahu justru menunjukkan kebodohan saja.
Sumber : http://ffugm.wordpress.com/