Kapal-kapal intai China terus melakukan pengintaian terhadap armada perang Jepang di sekitar Kepulauan Diaoyu di Laut china Timur, yang disengketakan kedua pihak.
Kantor Administrasi Kelautan Negara China, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa China kembali mengirimkan tiga kapal intainya di sekitar Kepulauan Diaoyu, Senin.
Ketiga kapal intai itu adalah Haijian 137, Haijian 23, dan Haijian 46. Pihak China menyatakan patroli rutin tersebut sebagai hal wajar untuk menjaga kedaulatan maritimnya di Kepulauan Diaoyu atau yang di Jepang dikenal sebagai Kepulauan Senkaku.
Pemerintah China hingga kini terus mendesak Jepang untuk tidak melakukan tindakan provokatif yang memperkeruh situasi di sekitar kepulauan dan meminta Jepang untuk ke meja perundingan.
Dalam beberapa pekan terakhir, baik China maupun Jepang, terus menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya atas pulau yang ditengarai mengandung sumber daya alam melimpah itu dengan saling mengirimkan kapal intai dan pesawat-pesawat jet tempur.
Menghangatnya situasi di Laut China Timur tidak luput dari perhatian Washington. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyatakan pihaknya menentang keras berbagai upaya pihak mana pun untuk melemahkan Jepang atas kepemilikan pulau tersebut.
Ia mengatakan,"kami tidak ingin melihat tindakan apa pun yang diambil oleh siapa pun yang dapat meningkatkan ketegangan atau mengakibatkan kesalahan perhitungan yang akan merusak perdamaian, keamanan, dan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini."
Atas pernyataan itu, Beijing menyatakan bahwa pihaknya sangat tidak puas dan meminta AS untuk bersikap hati-hati dalam menanggapi persoalan di Diaoyu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang mengatakan bahwa China mendesak AS untuk bersikap hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan dan sikap demi terjaganya stabilitas regional di Asia Timur serta hubungan baik China dan AS.
Sumber : www.antarranews.com